Para nara sumber talkshow |
Agenda 2030 menetapkan paradigma
pembangunan saat ini dan menempatkan hak asasi manusia di dalam pusaran
intinya. Penerapan 17 Tujuan Pembanguan Berkelanjutan (SDGs) yang secara
universal dirancang agar “tidak seorangpun yang ditinggalkan” di dalam
pembangunan, dan membuka jalan-jalan yang baru bagi pengintegrasian hak asasi
manusia (HAM) ke dalam kebijakan kebijakan nasional dan daerah sepanjang 12 tahun ke depan.
Perwujudan Agenda 2030 tersebut
membutuhkan arsitektur akuntabilitas yang kuat bagi masyarakat sipil untuk
memantau kemajuan dan memastikan pertanggungjawaban dari pemerintah. Sebuah kerangka kerja yang kuat bagi perumusan
indikator SDGs yang peka terhadap HAM sangatlah diperlukan di dalam memantau kemajuan
untuk semua orang, di manapun. SDGs dan HAM saling menguatkan satu sama lain.
Di satu sisi, HAM memberikan wawasan dan arahan di dalam mengatasi kompleksitas
dari tujuan-tujuan di dalam Agenda 2030 yang multidimensional. Di sisi yang
lain, SDGs merupakan sebuah instrumen yang terukur dan berorientasi pada hasil
bagi perwujudan HAM.
Dalam rangka memperingati
HAM tahun 2018 dan turut mendorong tersosilaisasinya SDGs di Bengkulu
maka Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Wilayah
Bengkulu, melakukan talkshow yang menawarkan pandangan umum terhadap implikasi-implikasi HAM secara spesifik dan dalam konteks kewajiban HAM dari sector yang berbeda. kegiatan ini mengambil tema
“Tidak seorangpun tertinggal, tujuan pembangunan berkelanjutan/SDGs dalam
kerangka pemenuhan Hak Azasi Manusia” Kegiatan ini dapat digunakan untuk memantau perkembangan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari sudut
pandang HAM di provinsi Bengkulu.
Aksi damai penutupan HAKTP 2018 oleh anggota KPI dan anggota legislatif serta calon anggota legislatif |
Hadir sebagai nara sumber dalam
talkshow ini, perwakilan bapedda provinsi Bengkulu, perwakilan KPI nasional dan
perwakilan kelompok kepentingan KPI
wilayah Bengkulu dengan Moderator Ibu Titiek Kartika dari SDGs Centre
Universitas Bengkulu, melalui kegiatan ini berbagai masukkan terkait perbaikan
kualitas masyarakat terutama perempuan dalam implikasi HAM, serta harapan
masyarakat dalam upaya pencapaian SDGs di Provinsi Bengkulu, kegiatan ini di hadiri oleh steakholder dari berbagai kalangan termasuk anggota legislatif dan calon anggota legislatif perempuan juga mahasiswa dan masyarakat biasa.
Tanggal10 Desember setiap tahunnya di kenal sebagai hari HAM sedunia Empat tujuan pembangunan yang terkait dengan HAM yang disajikan di
dalam kerangka kerja analisis berdasarkan isu yang ada di Bengkulu dari 17
indikator SDGs antara lain, Tujuan 1 tentang penghapusan
kemiskinan; Tujuan 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan; Tujuan 4 tentang
pendidikan berkualitas; Tujuan 5 tentang kesetaraan gender,
keterlibatan semua unsur dalam kegiatan berharap tidak satupun yang tertinggal
dalam upaya memperjuangkan Hak Azasi Manusia ini, semua orang harus terlibat
harus mengupayakan pencapaian SDGs sesuai dengan 17 indikator yang ada, baik
dari unsur pemerintah, masyarakat maupun kelompok peduli lainnya.
Kegiatan di tutup dengan aksi damai membagikan bunga kepada masyarakat oleh anggota KPI wilayah Bengkulu dalam memperingati hari HAM sedunia dan menutup rangkaian kampanye 16 HAKTP.
#Bloggerbengkulu
4 Komentar
Selamat hari HAM sedunia. Hidup Masyarakat indonesia, hidup perempuan indonesia!
BalasHapusStop kekerasan terhadap perempuan! Semoga agenda 2030 yang sudah dirancang dapat terealisasi dengan baik.
BalasHapusMaju perempuan indonesia
BalasHapusaduh......sayang ga lewat sana kemarin, kaalau lewat lumayan kan dapat bunga heheee
BalasHapus