MUNAJAT 1



بسم الله الرحمن الرحيم

Ya, rasulullah, Junjunganku !
Apakah kata-kata tak berdaya ini mampu untuk mengungkap kan ketinggian dan keluhuranMu ?
Apakah jari jemariku ini  dapat menggambarkan budi pekertimu yang mulia ?
Bagaimana Mungkin setetes air akan sanggup melukiskan samudra yang luas?
Bagaimana Mungkin sebutir pasir akan mampu menggambarkan gunung yang tinggi?
Bagaimana Mungkin sepercik cahaya akan dapat bercerita tentang matahari ?
Sejauh yang dapat dicapai oleh goresan pena hanyalah memberikan isyarat tentang keluhuran martabatmu, kedudukanmu yang tinggi dan singasanamu yang agung.

Sungguh kedatangan risalah engkau ya rasulullah memberi kabar gembira akan kelahiran hak dan kebenaran yang telah padam cahayanya dan merupakan permulaan timbulnya kebaikan yang telah lama di nanti-nanti. Juga memberikan kabar gembira akan kembalinya sifat-sifat luhur serta nilai-nilai yang tinggi menempati kedudukannya yang layak setelah lama di remehkan dan di tinggalkan, karena engkau telah di utus justru pada masa kekosongan para rasul, dimana manusia telah sesat dan kehilangan kebenaran, mengingkari akal serta hati nurani sendiri, memenuhi bumi dengan khurafat dan tahayul, orang-orang yang kuat mengambil kesempatan untuk menguasai orang-orang  yang lemah, mempengaruhi akal dan hati menggunakan kemanfaatan semua yang ada di bumi untuk memuaskan hawa nafsu, mereka semua tenggelam dalam kesesatan dan tunduk dan patuh menjadi tawanan syahwat, memusuhi sifat-sifat serta nilai-nilai yang utama sehingga mengoncang bumi karena tak sanggup memikul kejahatan dan dosa-dosa yang besar.

Allah yang maha pengasih telah memilihmu untuk menyampaikan kepada umatnya manusia agama yang menjadi penutup. Dan engakau la yang memberi petunjuk kepada mereka dengan kitabmya yang terakhir, engkaulah yang menyampaikan hujan yang menyirami tumbuh-tumbuhan yang telah kering sehingga tegak kembali sehingga hidup dan subur, engkaula cahaya bagi orang-orang yang sesat sehingga mereka melihat jalan keselamatan, hanya shyariatmu sajalah yang bisa mengharmoniskan anatara benda dan roh, dan antara dunia dan akhirat, maka engkaula yang menentukan untuk masing-masing bagian haknya dari perasaan, akal dan amal yang tidak melampaui batas yang telah di tetapkan.

di tulis ulang tulisan tangan Dr.Ahmad Muhammad Al-Hufy dalam bukunya Akhlak Nabi Muhammad saw.

3bolggerbengkulu

Posting Komentar

7 Komentar

  1. Subhanallah, betapa tinggi dan mulianya akhlak nabi besar Muhammad SAw, kita gak bisa menirunya seratus persen,paling ga berupaya ya bunda

    BalasHapus
  2. Iya mbak milda tak dapat di gambarkan dengan kata-kata... maaf yach template bunda masih belum bisa refly

    BalasHapus
  3. besar nya harapan sy untuk bertemu dengan beliau mbak,,,semoga nanti :)
    amin

    BalasHapus
  4. semoga nanti bisa bertemu dengan nabi Muhammad Saallahuaalaihi wassaallam. aamiin

    BalasHapus
  5. Ya Allah semoga kita nanti jdi umat yang dapat safaat dari Rasulullah dan bisa berjumpa dengan nya

    BalasHapus
  6. Kadang saya berpikir bahwa cerdasnya Saudi menjaga makam rasul. Sebab tanpa penjagaan yg ketat, saya pun kepingin pergi ke sana untuk mengorek makamnya, demi untuk bertemu fisikny langsung.

    Ya rasulallah, syafaati kami di akhirat kelak agar berdampingan denganmu.

    BalasHapus
  7. Rindu rasullullah.. Allahumma sholli alaa Muhammad.

    BalasHapus